Dalami Jurnalistik, SMA YPPI I Kerjasama dengan Warta Ubaya fadjar September 30, 2011

Dalami Jurnalistik, SMA YPPI I Kerjasama dengan Warta Ubaya

Jurnalistik di zaman sekarang kerap kali dihiraukan oleh berbagai pihak. Padahal, perlu untuk diketahui jurnalistik bukanlah sekadar ilmu yang hanya digunakan dalam bidangnya, melainkan juga ilmu yang dipraktikan dalam segala pekerjaan. Dengan fungsi jurnalistik yang mendukung tiap pekerjaan, maka jurnalistik menjadi objek penting, terutama bagi kalangan muda guna kehidupan di era yang mendatang.

Untuk meningkatkan kecintaan akan jurnalistik, pada 26-28 September 2011 lalu, murid kelas XI IPA dan IPS SMA YPPI 1 mendapat materi tentang jurnalistik. Hadir sebagai penyaji materi adalah kru Warta Ubaya (WU) yang diwakili oleh Aloysius Jondar, Bendot Kasnadianto, Meilinda Susanto, Welly Nuralim, Johanes Gozalie, serta Aris Surya.

Hari pertama pelatihan, kelas XI IPA yang mendapat materi jurnalistik mencakup mengelola media sekolah, berita langsung, profil, foto jurnalistik, teknik wawancara, dan desain layout majalah. Sedangkan keesokan harinya, giliran kelas XI IPS yang mendapat materi serupa.

Usai materi disampaikan dalam dua hari, diadakanlah perlombaan antar kelas. Dengan disertai tiga orang juri, yaitu Aloysius Jondar, Drs. Noerseto selaku guru SMA YPPI 1, dan Meilinda Susanto yang menjabat sebagai pemimpin redaksi WU. Di sini peserta menciptakan sebuah majalah kecil. Dengan trik-trik khusus pada tiap kelompok, maka lahirlah majalah baru yang kreatif, hasil inspirasi peserta.

Pada hari itu juga, tiap kelompok wajib untuk mempresentasikan majalah yang telah dibuatnya. Tanpa rasa khawatir, tak sedikit pula siswa-siswi yang saling adu debat. Apapun caranya, yaitu guna mendukung majalah masing-masing.

Akhirnya, juara 1 diraih oleh XI IPA 4 dengan nama majalah “Inspiration”, dan juara 2 diduduki oleh kelas XI IPS 3 dengan majalah yang bertajuk “YPPI News”. Para pemenang berhak menerima hadiah dari pihak Ubaya. Selain itu, majalah yang mereka ciptakan akan dipublikasikan pada khalayak umum, yaitu melalui kerja sama antar Ubaya dan SMA YPPI 1.

“Bukan sekadar menang atau kalah, namun yang terpenting adalah ilmu yang dapat diraih dari pelatihan ini. Bagi saya, kekalahan merupakan suatu kemenangan yang belum matang. Dan kemenangan adalah suatu jalan menuju keberhasilan,” ungkap salah seorang peserta.

So, jangan pernah menyerah untuk mendalami jurnalistik. Tetap belajar, tetap bekerja, dan tetap semangat. Majulah jurnalistik! (lia,ww/yppi)