Pelatihan Jurnalistik SMAK St. Paulus, Siapkan Calon Jurnalis Baru fadjar August 23, 2011

Pelatihan Jurnalistik SMAK St. Paulus, Siapkan Calon Jurnalis Baru

Menjadi seorang jurnalis, tentu bukan hanya asal tulis menulis. Ada banyak hal yang harus dipelajari agar media informasi yang kita buat lebih berkualitas. Terlebih lagi bagi calon jurnalis baru, tentu diperlukan pembekalan terlebih dahulu sebelum mereka terjun langsung ke dunia jurnalis.

Hal inilah yang mendasari diadakannya pelatihan jurnalistik kerjasama Warta Ubaya (WU) dan SMAK St.Paulus Jember. Pelatihan yang diadakan tanggal 19-20 Agustus 2011 di SMAK St.Paulus ini diikuti oleh 36 pengurus dan calon pengurus majalah sekolah First. Tema yang diangkat dalam pelatihan kali ini adalah “Be Creative”.

Acara dibuka dengan sambutan dari Chrys Heriyanto SPd, Waka Kesiswaan SMAK St.Paulus dilanjutkan pengantar oleh Bendot Kasnadianto SPd, Manajer Usaha WU. Agar acara selama dua hari ini dapat berjalan lancar, maka dibukalah acara dengan doa dari salah satu pembina majalah First, Hedwig Maria SPd.

Hari pertama yang cukup padat dengan materi tidak lantas membuat semangat para peserta pelatihan merosot. Mereka masih antusias mendengarkan materi yang diberikan oleh tim dari WU. Bahkan Joshua, salah satu peserta begitu antusias bertanya hampir di setiap sesi.

Pada hari pertama ini, materi yang disampaikan adalah tentang Berita Langsung, dimana materi ini dibawakan oleh Pimred WU, Meilinda Susanto. Disambung kemudian Manajemen Media Sekolah serta Desain dan Layout yang disampaikan Welly Nuralim, lalu Manajer WU Drs Aloysius Jondar MSi menyampaikan penulisan Opini. Tak ketinggalan, Bendot Kasnadianto menyampaikan materi Foto Jurnalistik, serta Christina Natalia memberikan materi Profil.

Agak berbeda dengan hari pertama, di hari kedua para peserta hanya mendapat satu materi, yaitu Teknik Wawancara, yang dibawakan kembali oleh Meilinda. Materi selesai, bukan berarti pelatihan jurnalistik ini berakhir begitu saja, pelatihan tidak akan lengkap rasanya tanpa ada praktik. Peserta dikelompokkan menjadi enam kelompok dan mereka harus membuat sebuah media dengan mengaplikasikan materi-materi yang sudah mereka dapatkan di hari sebelumnya.

Tak hanya dibuat, tapi mereka juga harus mempresentasikan hasil kerja mereka ke hadapan juri. Dan setelah presentasi, tampilah 3 juara yang masing-masing diberikan hadiah dari pihak Ubaya.

Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dan doa yang dilanjutkan foto bersama seluruh peserta, panitia dan tim WU di depan kolam patung Santo Paulus. “Hari pertama agak capek, karena materinya banyak. Tapi hari kedua senang, bisa praktik membuat majalah,” kata Mario, salah satu peserta ketika ditanya tanggapannya mengenai pelatihan jurnalistik ini. “Secara keseluruhan cukup bagus, dari peserta sudah ada bakat alam yang tinggal dipoles sedikit lagi biar hasilnya lebih bagus,” kata Welly Nuralim, salah satu tim dari WU.

Sedangkan Keren, salah satu panitia berpendapat, “Materinya bagus dan banyak, ditambah kesempatan untuk praktik, jadi lebih gampang untuk menyeleksi calon pengurus First yang baru. Selain materi, kita juga dimotivasi untuk lebih rutin menerbitkan First, jadi lebih tertantang. Lain kali ada pelatihan lagi ya, jangan kapok datang ke Santo Paulus. Terima kasih WU!” (enk/first)