Laga Panas Pertandingan Bulutangkis Dies Natalis fathulhusnan April 13, 2011

Laga Panas Pertandingan Bulutangkis Dies Natalis

Tak kalah dengan ajang bergengsi lain, partai final pertandingan bulutangkis memperingati Dies Natalis Ubaya pun dipenuhi sorak sorai penonton. Bertempat di lapangan bulutangkis Biro Administrasi Umum (BAU) Ubaya, agenda rutin dua tahunan itu pun dilaksanakan pada 8-22 April lalu. Hingga babak final semua peserta menampilkan perjuangan terbaiknya.

Bulutangkis pun dipilih sebagai salah satu cabang pertandingan sebab merupakan salah satu olahraga yang cukup diminati oleh dosen maupun karyawan Ubaya. Buktinya, hampir setiap hari usai bekerja, beberapa karyawan melakukan latihan rutin untuk melepas penat atau sekedar mencari keringat. “Apa salahnya mengadakan pertandingan yang bisa memeriahkan acara Dies sekaligus mengakrabkan antar karyawan?” ungkap Muhammad Ubaidi Waluyo selaku panitia.

Pertandingan yang diikuti oleh para dosen dan karyawan inipun berlangsung panas tanpa mengenal kompromi. Meski biasa bekerjasama dalam bekerja sehari-hari, pertandingan yang diikuti oleh 48 peserta dalam enam tim ini masih menegangkan. Pertandingan ganda dalam sistem gugur beregu menjadi filter menentukan grup terbaik. Bahkan, dibandingkan tahun lalu animo kegiatan ini terbilang jauh meningkat. Jika dulu pertandingan cepat selesai karena tak banyak peminat, tahun ini pertandingan bisa sampai empat kali dalam sehari. “Panitia selalu mengusahakan perbaikan untuk kemajuan juga,” lanjutnya.

Usai melewati pertandingan sengit namun sportif, Tim Angsa pun keluar sebagai pemenang pertama dan berhak membawa pulang hadiah Rp 4.300.000,00. Tim Huk-Huk disusul Tim Gemek keluar sebagai juara 1 dan 2 dengan hadiah Rp 3.600.000,00 dan Rp 2.900.000,00 yang diserahkan langsung oleh Drs ec Sri Mince Endramawan SH MM selaku ketua panitia peringatan Dies Natalis. “Kemenangan ini adalah buah kerjasama tim yang baik,” tutup Ubaidi. (ano)