Universitas Surabaya Peduli Korban Gunung Merapi fadjar December 13, 2010

Universitas Surabaya Peduli Korban Gunung Merapi

Hadir sebagai lembaga pendidikan tak berarti membatasi Ubaya untuk turut berpartisipasi menolong sesama yang kesusahan. Mengabdi pada masyarakat sebagai salah satu nilai tridarma pendidikan benar-benar dilaksanakan Ubaya. Contoh nyatanya adalah penyaluran bantuan dari Ubaya langsung pada korban gunung Merapi di Yogyakarta. Dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Ubaya, 9-10 Desember silam Ubaya berangkat langsung ke lokasi bencana.

Prof Dr Jatie K Pudjibudojo selaku ketua LPPM mengirim lima relawan yang berasal dari beberapa sub-sistem Ubaya untuk menjalankan aksi sosial tersebut. Arief Budhyantoro SSi MSi dari Departemen MIPA, Kumara Sadana Putra SSn dari Fakultas Teknik, Utomo SS dari LPPM, Sudjono dari Biro Administrasi Umum, dan Bendot Kasnadianto dari Warta Ubaya mewakili Ubaya untuk memberi bantuan pada para korban.

Tak sembarangan membagi bantuan, Ubaya menggandeng Komite Kemanusiaan Yogyakarta (KKY) untuk membantu melihat keperluan pengungsi dengan objektif. Komite yang diikuti mahasiswa berbagai universitas itu dengan senang hati membimbing Ubaya ke berbagai lokasi tempat paling diperlukannya bantuan. Bantuan yang diserahkan terdiri dari beberapa paket seperti keperluan bayi, mie instan, masker, obat-obatan, dan keperluan bahan pokok. Paket tersebut dikirim dengan jalur kereta api untuk nantinya didistribusikan secara langsung.

Ubaya juga menyalurkan dana sebesar Rp25.000.000,00 yang dikumpulkan dari segenap civitas akademika Ubaya di beberapa tempat yang dirasa paling membutuhkan. Salah satunya kunjungan ke lokasi adanya lahar dingin di sepanjang Kali Code. 8000 karung tempat pasir untuk menanggul lahar disumbangkan oleh Ubaya melihat mendesaknya kebutuhan desa tersebut. “Terima kasih pada Ubaya yang sudah menyumbangkan karung tersebut. Ini sangat berarti untuk menghadapi kemungkinan meluapnya lahar agar tidak sampai ke rumah warga,” ungkap Herry, perwakilan warga dalam menerima bantuan.

Di hari kedua, Ubaya kembali menyalurkan dana melalui LPPM UGM. Figra Yuda Adam, perwakilan yang menerima sumbangan tersebut menyampaikan terima kasih dan harapan agar antar LPPM bisa terus bekerja sama seperti saat itu. “Kerja sama ini akan sangat membantu para korban untuk terus bertahan,” ungkapnya tulus.

Tuntas menyalurkan dana tersebut, Ubaya tergerak menghibur anak-anak yang menjadi korban agar tidak stres. Sekitar 150 anak pun dikumpulkan di SD Al-Huda Mutiara untuk bersama-sama merasakan sukacita di tengah cobaan yang mereka hadapi. Badut yang lucu serta lomba menggambar dan mengarang diharap mampu mengalihkan kesedihan mereka. Interaksi dan hiburan yang ada terbukti mendapat respon positif dari anaka-anak tersebut.

Ke depan, Ubaya akan terus melakukan kegiatan semacam ini jika memang ada yang mengalami kesusahan semacam itu.. “Dengan hadir langsung, kami tahu bahwa kondisi korban memang sangat memerlukan bantuan,” ujar Bendot, relawan yang ikut berangkat. (mei)