Forum Rektor Indonesia (FRI) Adakan Pertemuan di Senayan fadjar April 9, 2010

Forum Rektor Indonesia (FRI) Adakan Pertemuan di Senayan

Forum Rektor Indonesia (FRI) menunjukkan kepekaannya terhadap perkembangan bangsa. Pertemuan diadakan tepat pada 30 Maret 2010 bertempat di gedung Nusantara MPR Senayan, Jakarta. Pertemuan ini turut dihadiri tiga fraksi yaitu Golkar, PDI Perjuangan, dan PKS, dalam rangka persiapan kemitraan. Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai empat pilar kebudayaan yang menghasilkan gerakan sistematis dengan sasaran mahasiswa dan pelajar. Kalangan kampus harus bergabung untuk membangun bangsa dan kalangan umum sebagai wujud pengabdian pada masyarakat.

“Masyarakat sekarang tidak mudah lepas dari globalisasi dan perkembangan teknologi sehingga menjadi bangsa yang besar seperti jaman sriwijaya, ataupun majapahit. Semua itu tinggal sejarah bangsa, yang terutama memproklamasikan dengan segala perjalanannya harus dipertahankan,” tutur Prof.Wibisono selaku Rektor Ubaya juga sebagai Dewan Pertimbangan FRI. Beragam kebudayaan Indonesia merupakan kekayaan dan kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia. Untuk itu merupakan kewajiban seluruh elemen masyarakat untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara. Globalisasi merupakan tantangan bagi masyarakat untuk mempertahankan ciri kebudayaan dengan tetap berpartisipasi di dalamnya.

Kekuatan bangsa berasal dari kesadaran masyarakat untuk melestarikan dan mempertahankan kebudayaannya. Tanggung jawab ini dipikul dan diemban tanpa terkecuali oleh bangsa Indonesia. Partisipasi mahasiswa dan pelajar sebagai tonggak utama pembangunan kebudayaan bangsa secara utuh dan berkarakter. Oleh karena itu, melalui cetusan FRI diharapkan gerakan sistematis mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. (zha/wu)