Tiga Mahasiswa Asing, Betah Kuliah di Universitas Surabaya fadjar March 5, 2010

Tiga Mahasiswa Asing, Betah Kuliah di Universitas Surabaya

Tak hanya objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara di Jawa Timur. Pendidikan tinggi pun tak jarang diminati oleh mereka (wisatawan asing). Dan ternyata, Ubaya merupakan tempat menimba ilmu yang memberikan kenyamanan bagi mereka. Dasar itulah yang menarik semangat tiga gadis cantik yakni, Calijn, Tina, dan Mareje.

Ketiganya ditemui WU ketika tengah belajar bahasa Indonesia di Ubaya Language Center (ULC). Mereka sepakat menyebut Ubaya sebagai kampus yang baik dan green campus. Menurut Calrlijn, mahasiswa asing asal Belanda, ia memilih Ubaya sebagai tempat studi karena saran sang pamannya. “Kebetulan paman saya tinggal di Indonesia, lalu menyarankan saya kuliah disini karena bagus,” ujar alumnus sebuah college di Groningen ini. Carlijn sendiri mengambil jurusan Business and Management. Lokasi yang strategis dan lingkungan yang asri, seakan membuat betah dirinya untuk kuliah di Ubaya. Terlebih, keramahan orang lingkungan Ubaya. “ The people in here are also very nice,” komentar cewek yang memfavoritkan gado-gado dan sup ayam ini.

Berbeda dengan Carlijn, Tina yang berasal dari Berlin, Jerman ini memiliki pendapat lain alasan kuliah di Ubaya. “Saya menjatuhkan pilihan studi disini (Ubaya), karena ingin merasakan berkeliling di negara-negara Asia,” ungkapnya. Ia pun menambahkan, Ubaya merupakan kampus yang besar. “And the people are very nice and helpful,” ujar gadis yang akan belajar salah satunya Human Resources Management di universitas berlambang daun keluwih ini.
Yang terakhir adalah Mareje. Wanita jangkung berkebangsaan Perancis ini datang ke Ubaya dalam rangka praktik kerja selama tiga bulan. Nantinya ia akan melanjutkan di pulau Dewata. Gadis dari jurusan Economy and Business di La Rochelle itu berpendapat, lingkungan di Ubaya sangat mendukungnya selama ada di sini. ”It’s very interesting and I found many new things in here,” tuturnya.

Cewek penyuka nasi goreng udang itu juga berkomentar bahwa orang-orangnya sangat ramah. Terakhir Mareje juga mengatakan bahwa bahasa Indonesia tidak terlalu sulit. ”It’s not too difficult,” tutup mahasiswi yang mengaku sudah dapat berbahasa Indonesia sedikit-sedikit itu.(mry)