Ada Apa Dengan Jantungmu fadjar November 18, 2009

Ada Apa Dengan Jantungmu

Awas!! Serangan jantung dapat terjadi satu kali tiap empat detik dan serangan stroke terjadi satu kali tiap 5 detik. Seperti diketahui, penyebab kematian utama dunia saat ini (penyakit jantung), setidaknya sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat di dunia ini. Beranjak dari situasi inilah, Pusat Informasi Obat dan Layanan Kesehatan (PIOLK) Ubaya menggeber seminar “Ada Apa Dengan Jantung”, pada 14 November lalu di HA 1.1, dengan pembicara dr Rukma Juslim SpJP FIHA.

Seminar yang diikuti oleh mahasiswa, karyawan dan umum ini dibuka langsung oleh Direktur PIOLK Drs Adji Prayitno MS Apt. Pada umumnya, penyakit jantung merupakan masalah kesehatan saat ini yang bersifat universal. Menyerang siapa saja dimana saja kapan saja tanpa mengenal usai.ras, dan kondisi sosial ekonomi. Jadi perlu diwaspadai. Tanda-tanda utama sebagai indikasi adanya gangguan adalah nyeri dada. “Nyeri dada yang dimaksud bersifat spesifik. Pasien akan menunjukkan sakitnya dengan memegang dada bagian kiri tapi tidak bisa menyebut dengan spesifik bagian nyerinya,” terang dr Rukma Juslim SpJP FIHA. Dimana, nyerinya menekan seperti ditusuk dan tidak mengacu pada satu titik.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Rukma ini menuturkan, penyebab utama penyakit ini adalah aterosklerosis atau pengapuran (terjadinya penumpukan lemak atau ateroma di dinding lumen pembuluh darah, lama kelamaan penumpukan tersebut menjadi plak). “Plak ini terbentuk bukan dalam hitungan hari atau bulan atau tahun melainkan puluhan tahun. Bahkan sejak kita lahir proses pembentukkan plak ini mau terbentuk,” tambah rukma. Penumpukan tersebut akan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh bahkan ke otak.

Faktor resiko

Begitupula dengan adanya faktor resiko pemicu penyakit ini yang terbagi menjadi dua, yaitu bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi. Contoh yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, dislipidemia (gangguan profil lemak), merokok dan pola hidup. Sedangkan yang tidak dapat dimodifikasi antara lain riwayat keluarga, riwayat kelainan penyakit jantung koroner, dan jenis kelamin. “Laki-laki lebih beresiko daripada wanita. Wanita cenderung mengalami gangguan jantung dan pembutuh darah setelah menopause.”tambah Rukma.

Hipertensi dan dislipedemia dapat dikontrol dengan rajin memeriksakan diri ke dokter ataupun laboratorium medis. Selain itu mengatur asupan makanan juga penting. Hindari makanan asin dan mengandung MSG. tingkatkan makanan berserat, rendah kalori dan rendah lemak. Serta tak lupa olahraga teratur. “Olahraga ini banyak menimbulkan anggapan salah. Banyak ibu-ibu beranggapan rajin pergi ke pasar dengan berjalan kaki sama dengan olahraga,” cuapnya. Padahal yang dimaksud olahraga adalah aerobik dengan tiga tahapan pemanasan, puncak, dan pendinginan. “Berjalan kaki juga bisa asal ada tahapannya seperti yang sudah disebutkan,” jelasnya.

Faktor resiko yang paling menonjol dan berdampak buruk adalah kebiasaan merokok. “Tak hanya perokok aktif, pasif pun bisa terindikasi penyakit jantung,” ungkap Rukma. Semua perokok berusaha untuk berhenti merokok tapi tidak tahu caranya. Dengan berhenti merokok penderita penyakit jantung koroner memungkinkan serangan turun 50%.Tips terakhir dari Rukma adalah hidup SEHAT. Seimbang gizi, enyahkan rokok, hindari stress, awasi tekanan darah, dan teratur berolahraga. (wyd/wu)