Sharing Forum VI Bagi Dosen dan Peneliti di Ubaya fadjar July 13, 2009

Sharing Forum VI Bagi Dosen dan Peneliti di Ubaya

Layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas yang ditampilkan oleh Ubaya, bukan isapan jempol belaka. Terbukti, segudang prestasi baik dalam maupun luar negeri pernah dimiliki universitas berlambang daun keluwih ini. Yang pasti, selain mahasiswanya yang berkualitas, peran sang dosen juga turut mewarnai usaha Ubaya dalam mengangkat citranya. Seleksi yang ketat dan masih perlunya penggodokan keilmuan para dosen, membuat Ubaya tetap terdepan dalam segi kualitas pendidikannya.

Salah satunya dengan menyelenggarakan Sharing Forum VI Bagi Dosen dan Peneliti, pada 9 Juli 2009 di Ruang B1.1 Kampus Ubaya-Ngagel. Seperti diketahui, acara ini merupakan lanjutan dari kegiatan lokakarya pembelajaran, yang sebelumnya diadakan di Kampus III Ubaya, Trawas. Enerjik dan tangguh, terpancar pada raut tujuh peserta yang mengikuti kegiatan ini. Mereka terdiri dari, Silky Perdanawati ST MM, Irene Syafridda SE Ak, Vivi Setiono S Psi M Psi, Marselluius Sampe Tondok SS M Si, Marlina SH MM, Ico Tjipto Susanto S Sn, dan Ida Bagus Made Artadana S Si. Kesemuanya adalah dosen baru di lingkungan Ubaya.

Dalam sharing ini, para peserta dituntut memaparkan hasil pengajaran mereka yang telah dijalani selama ini. Tentunya, hasil paparan mereka akan dievaluasi oleh tim reviewer akademik. Salah satunya adalah Prof Ir Lieke Riadi Ph D, selaku WR I Ubaya. Dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan, kegiatan ini secara langsung peserta dapat mengetahui mana yang kurang dan harus di evaluasi. “ Kita masih ada waktu untuk meningkatkan kinerja kita. Kedepan, lakukan yang terbaik,” ujarnya pada para peserta.
Dimana, tim reviewer terdiri dari, Drs T Soemarman MS Ed, Drs ec Stevanus Hari Darmadji MSA QIA, Idfi Setyaningrum, Henry Hermawan ST, Drs Vicentius Heru Heriyanto MSi Psikolog dan juga Drs A. Adji Prayitno S MS Apt. Acara yang berlangsung mulai sejak pukul 08.00 hingga 15.30 ini,para dosen baru ini, mampu memunculkan beberapa inovasi pembelajaran. Diharapkan, kedepan mereka mampu menerapkan inovasi tersebut sesuai standar yang berlaku.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, diberikan pula penghargaan bagi best learning, best practices bagi peserta sharing. Kali ini penghargaan tersebut jatuh pada Irene Syafridda SE Ak sebagai posisi pertama, lalu disusul Vivi Setiono S Psi M Psi dan juga Ida Bagus Made Artadana S Si. (cuy/wu)