Resep Sukses Basket Ubaya Jawara LA Lights Campus League fathulhusnan March 30, 2009

Resep Sukses Basket Ubaya Jawara LA Lights Campus League

Kedigdayaan Tim Basket Ubaya tak kenal kata habis. Bulan Maret ini, Ubaya berhasil melahap gelar juara putra dan putri di LA Lights Campus League 2009 wilayah Surabaya. Bertempat di GOR Giriloka UPN Jatim, 25 Maret lalu, Ubaya berhasil mengawinkan gelar juara. Final ini merupakan milik tim basket Ubaya dan Unair, dimana saat itu mereka berhasil membawa tim putra dan putri melaju ke babak tersebut.

Ubaya meraih sukses ini setelah membantai habis tim basket dari Unair. Tim putra Ubaya, ketika itu mampu meraup nilai penuh dengan skor 51-40. Sedangkan untuk tim putri, Unair harus merelakan kekalahannya atas tim putri Ubaya dengan skor 69-56. Untuk Most Valuable Player, tim Ubaya memboyong nama Sumiati dari FP dan Sigit dari FE. Mereka berhasil tampil mempesona di laga final tersebut.

Motivasi dan semangat tim
Sukses anak-anak tim basket Ubaya meraih gelar juara ini, tak lepas dari motivasi dan semangat besar kecintaannya terhadap universitas. Hal ini terlontarkan dari salah satu pendamping UKM Basket Ubaya, Drs ec H.W. Hany Natawidjana. Menurutnya, sebenarnya Ubaya tidak memperhitungkan untuk mengikuti kejuaraan ini. Mengingat banyak peraturan yang membelenggu tim basket Ubaya. “ LA Lights Campus League menyebutkan kalau peserta yang pernah juara LIBAMA tidak diperbolehkan ikut serta. Kebetulan Ubaya tahun lalu menjuarai kompetisi tersebut.” ungkap mantan PR II Ubaya ini.

Umur pemain pun sudah berubah total, usia kelahiran dibatasi minimal tahun 1987. ” Ya, itu faktor utama juga. Tapi kami sudah memiliki stok yang memenuhi kriteria tersebut,” tambahnya. Hany menambahkan, keberhasilan ini tak disangka-sangka. Dikarenakan pemain yang tampil merupakan second team dari LIBAMA. ” Ini semua juga peran pelatih kita yang hebat, Welly dan anak-anak sudah menunjukkan dedikasinya pada Ubaya,” ujar Hany.

Persiapan tim yang singkat dengan segala keterbatasannya, membuat para punggawa basket Ubaya harus berlatih ekstra. ” Tiga minggu itu merupakan hari yang melelahkan buat kita, tapi semangat dan motivasi membuat semua itu hilang,” kata pria yang tahun ini akan pensiun. Porsi latihan pun beragam, mulai kerjasama tim dan strategi merupakan santapan mereka.

Hal yang tersulit dirasakan Hany dan para pelatih Tim Basket Ubaya adalah mengumpulkan para pemain. ” Seperti diketahui, terbenturnya waktu ujian serta liburan panjang juga menjadi kendala,” jawabnya. Inilah jerih payah kita untuk mengangkat citra Ubaya di mata masyarakat khususnya di olahraga basket.

Peran para pelatih yang berkualitas juga kunci sukses dari semua ini, ” Welly merupakan pelatih yang kenyang akan pengalaman, untuk fisik sendiri kita sudah punya mantan pelatih fisik Bhinneka Solo, Pak Sapto,” terang Hany sembari tersenyum.

Ajang pembuktian Ubaya
Tim Basket Ubaya tidak hanya jago kandang. Meskipun persiapan kurang maksimal, tim ini mampu berlaga di semua kompetisi basket mahasiswa di Indonesia. Yunita, sang kapten tim putri mengungkapkan belum adanya kepastian ikut atau tidaknya Ubaya, membuat tim ini hanya tiga minggu melakukan persiapan. ” Untung dengan kematangan serta kerjasama tim mampu melewati semua kendala ini,” tandasnya. Berbekal tim kedua LIBAMA, Ubaya mampu tampil solid. ”Sebenarnya tim yang berlaga dalam LA Lights Campus League hebat-hebat,” tambah Yunita yang juga turut memiliki andil dalam laga final melawan tim basket putri Unair.

Gadis kelahiran 7 Juni 1987 ini memiliki impian besar akan tim basket putri Ubaya, yaitu Juara Nasional. ” Juara wilayah Surabaya sudah kita rengkuh, lebih lanjut Juara Nasional target berikutnya,” ujar mahasiswi FTI angkatan 2005 ini. (cuy)