Elektro Ubaya Meraih Juara III Lomba Pemrograman Ladder PLC Tingkat Nasional fathulhusnan September 1, 2008

Elektro Ubaya Meraih Juara III Lomba Pemrograman Ladder PLC Tingkat Nasional

Tim Elektro Ubaya bejaya dengan merebut Juara III pada Lomba Pemrograman Ledder PLC Nasional yang dilaksanakan tanggal 26 ndash; 27 Agustus 2009 di ITB Bandung. Lomba tersebut diikuti oleh 123 tim dari 34 perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Juara I dan II pada limba ini direbut oleh tim dari Elektro ITB dan Politeknik Caltex Riau. Tim Elektro Ubaya ini terdiri dari Ade Ariesta dan Aditya Eka PS, mahasiswa angkatan 2005.

Bersaing dengan perguruan tinggi negeri ternama seperti ITB, UGM, ITS, dan Unibraw tidak membuat ciut nyali tim Elektro Ubaya yang selengkapnya mengirimkan dua tim. Kerjasama tim dan keinginan untuk mengharumkan Ubaya menjadi motivasi tersendiri bagi kedua tim Elektro Ubaya ini sehingga dapat mencapai prestasi terbaik.

Lomba pemrograman Ladder PLC adalah lomba programming kontrol industri yang mengharuskan tiap tim untuk menyelesaikan kasus kontrol industri yang diberikan oleh dewan juri. Lomba ini menggunakan PLC Mitsubishi Q02H, yang merupakan hardware baru dari Mitsubishi yang belum pernah digunakan oleh mahasiswa Elektro Ubaya. Namun berkat pembelajaran melalui manual book dan pelatnas intensif selama 2 minggu dan hanya berbekal kesempatan 2,5 jam yang diberikan panitia untuk menjajal hardware PLC tersebut, memberikan tambahan kepercayaan diri Tim Elektro Ubaya. Lomba yang didukung penuh oleh perusahan terkemuka di bidang otomasi industri seperti Mitsubishi, Schneider, GE Fanuc dan Wonderware tersebut berlangsung dalam dua putaran yaitu putaran penyisihan dan putaran final. Dalam putaran penyisihan masing masing tim diberikan waktu selama 45 menit untuk merancang program kontrol industri dari kasus yang diberikan. Dalam putaran ini tim elektro Ubaya lainnya yang terdiri dari: Hendra Sanjaya dan Hendra Setyawan, yang sesungguhnya merupakan tim unggulan dari Ubaya, melakukan blunder yang berakhir fatal di menit akhir. Sesungguhnya nilai mereka saat itu sudah diyakini dapat meloloskan timnya ke putaran final, namun demi mengejar kesempurnaan dengan menambahkan sistem safety pada programnya berakibat tidak berjalannya sistem secara keseluruhan. Hal ini disadari saat tim Ubaya diperlihatkan hasil mereka oleh tim juri, hal itu diakui sendiri oleh Hendra bahwa sebenarnya maksudnya ingin menambahkan sistem safety namun karena dalam kondisi tertekan di menit menit akhir jari tangannya salah menekan keyboard PC sehingga yang seharusnya normally close contact menjadi normally open contact. Dalam putaran ini diambil 40 Tim yang berhak mengikuti putaran final.

Pada putaran final masing masing tim kembali diberikan problem kontrol industri yang kompleks untuk dibuatkan programmnya. Waktu yang diberikan oleh dewan juri adalah 2,5 jam, waktu yang relatif singkat untuk menyelesaikan problem yang butuh pemahaman konsep kontrol, pengenalan instrument dan step step pemrograman yang terstruktur. Dengan modal kematangan pemahaman konsep yang sudah diperoleh di perkuliahan, tim Elektro Ubaya keluar dari ruang lomba dengan muka tersenyum dan acungan jempol yang berarti mereka sukses menyelesaikan misi yang diberikan. Dewan juri pada lomba ini berasal dari dosen Teknik Fisika ITB dan tim Mitsubishi Jepang.

Hasil ini untuk sementara memberikan kepuasan tersendiri bagi tim Elektro Ubaya, yang dibimbing oleh Agung Prayitno, S.T, dalam keikutsertaan perdana mereka pada ajang nasional tahunan yang diselenggarakan oleh ITB.