Prediksi ketatnya persaingan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2008 bukan hanya isapan jempol. Menurut pengamatan juri, kualitas robot-robot yang lolos ke babak dua terbukti makin bagus.
Karena itu, antarkampus bakal tampil habis-habisan dalam babak lanjutan nanti. Tidak sekedar berebut tiket final ke Jakarta, gengsi kampus tentunya juga ikut dipertaruhkan.
Juri KRI-KRCI Nasional Endra Pitowarno mengatakan, saat menyaksikan hasil-hasil rekaman video para peserta kontes, perkembangan cukup signifikan. ‘Khususnya untuk KRCI, peningkatannya luar biasa,’ kata dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)-ITS itu.
Menurut Endra, perkembangan KRCI termasuk muda diamati. Sebab, dari tahun ke tahun tantangan yang diberikan tidak jauh berbeda. Yakni, menyelamatkan bayi dan memadamkan api (lilin) dengan berbagai halangan. Namun, tahun ini halangan yang diberikan makin berat. Sebab, halangan tersebut ditempatkan acak dan hanya diketahui sesaat sebelum pertandingan.
‘Peserta tidak boleh mengubah program. Jadi, mereka harus siap dengan halangan di mana pun. Artinya, robot yang dibuat harus betul-betul cerdas,’ sambung dosen yang aktif menulis buku-buku robotika itu.
‘Perkembangan pesat KRCI paling mencolok di regional I (Sumatera, Batam, Babel, Red),’ katanya. Namun, menurut Endra, regional IV juga tak kalah saing. ‘Salah satunya tim Universitas Airlangga. Kualitas robotnya bagus,’ lanjutnya.
Bagaimana KRI? Endra mengatakan, persingan juga bakal ketat. Dari Video yang dikirimkan peserta, seluruhnya bisa menunjukkan kemampuan yang diminta panitia. Yakni, berbagai strategi yang diperlihatkan robot untuk saling menggendong dan mengambil keju.
Seleksi regional akan mengambil tiga posisi teratas atau juara 1, 2, dan 3. Ketiga posisi itu maju ke babak final di Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Tetapi, tidak berarti kesempatan tampil dalam final tertutup bagi tim yang tersisih di seleksi tahap dua tersebut.
Endra mengatakan, selain tiga besar dari masing-masing regional, masih akan dicari 12 tim yang memiliki nilai tertinggi (di bawah tiga besar) dari empat regional. Dengan demikian, total ada 24 tim robot yang tampil pada final nanti.
Peserta KRI Regional IV Lolos ke Tahap II
No | Nama Robot | Perguruan Tinggi |
1 | ITAT-TSU | Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya |
2 | B_RED | Institut Teknologi Nasional Malang |
3 | Koumori | Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
4 | Jump-Be | Politeknik Elektronika Negeri Surabaya |
5 | IR64 | Politeknik Negeri Jember |
6 | KOMODO | Politeknik Negeri Kupang |
7 | KEN AROK | Politeknik Negeri Malang |
8 | SMOKER | Politeknik Negeri Ujung Pandang |
9 | TRIPLE-S | Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya |
10 | LT8 | Stikom Surabaya |
11 | JUMPER | STMIK Dipanegara Makassar |
12 | Ghen_L48E | Universitas Bhayangkara Surabaya |
13 | KHIL_G | Universitas Brawijaya |
14 | POZTER MPX | Universitas Hasanudin |
15 | MaX-bRaiN 2 | Universitas Jember |
16 | BURISROWO | Universitas Katolik Widya Mandala Sby |
17 | MORZAN | Universitas Muhammadiyah Malang |
18 | Robotron | Universitas Negeri Makassar |
19 | ASSISTANCE | Universitas Negeri Malang |
20 | RENGGANIS | Universitas Negeri Surabaya |
21 | Tinker | Universitas Surabaya |
22 | TRUNIX-Z | Universitas Trunojoyo |
Sumber: Jawa Pos, 29 April 2008