Robot Sepakbola Berbasis Teknologi Wireles – Otomatis Berotasi dan Bergerak Lurus Mencari Bola fathulhusnan May 1, 2007

Robot Sepakbola Berbasis Teknologi Wireles – Otomatis Berotasi dan Bergerak Lurus Mencari Bola

Dikutip dari Jawa Pos

Menggeser unsur manual dalam permainan dengan robot. Itulah dasar pemikiran Yuli Setiawan, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Surabaya, dalam menciptakan robot sepakbola. ‘Memang tidak mudah. Robot harus bisa berpikir, di mana letak bola dan mendekatinya,’ ujar Yuli yang menjadikan robot sepakbola sebagai judul Tugas Akhir.

Secara umum, robot sepakbola ciptaan Yuli memang bisa berlaku layaknya seorang pemain sepakbola. Robot bisa mencari di mana letak bola, kemudian mendekati bola tersebut untuk ditendang ke gawang.

Sayang, robot ciptaan Yuli sementara ini masih belum mampu memberi umpan pada robot lain. Robot ini juga masih belum bergerak secara parabola. ‘Mungkin itu nanti untuk pengembangan. Adik kelas saya ada yang punya keinginan membuat robot yang lebih canggih,’ jelas Yuli.

Robot sepak bola ini memiliki dimensi 7,5 x 7,5 x 7,5 sentimeter. Ia dapat mulai bekerja ketika kamera (webcam) yang dipasang di atas lapangan sepakbola dinyalakan. Kamera ini akan memetakan lapangan dan mengirim hasil rekaman ke komputer melalui pemancar wireless.

Setelah diterima komputer, video akan dibaca program buatan Yuli. Program tersebut dibuat menggunakan bahasa C dengan tambahan header file Open CV.

Program mampu membaca video dan kemudian mengkonversinya ke dalam matriks. Bola dan robot akan dibaca sebagai suatu titik. Kemudian, program akan mencari jarak terpendek antara robot dan bola.

Setelah jarak terpendek ketemu, program akan balik mengirim sinyal ke robot sepakbola (melalui pemancar wireless). Tepat ketika sinyal diterima, maka robot langsung bergerak sesuai perintah. Seluruh rangkaian proses pemindaian lapangan dan pengiriman perintah dilakukan dalam waktu cepat, sehingga tidak ada delay.

Pertanyaan muncul, bagaimana program tahu bahwa yang dideteksi sebagai robot adalah benar-benar robot, dan yang dideteksi sebagai bola adalah benar-benar bola? ‘Kamera tidak begitu canggih, makanya cahaya ruangan juga harus mendukung. Tidak boleh terlalu terang,’ jelas Yuli.

Di atas robot, diberi warna untuk membedakannya dengan area sekitar. Sedangkan bola yang akan ditendang robot juga harus punya warna mencolok. Pada demo kemarin, Yuli menggunakan bola berwarna merah. (dat)